Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita inspirasi: pelajaran dari sebuah pensil

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh


Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….
Oh ya, kali ini saya akan menulis sebuah cerita inspirasi dengan judul pelajaran dari sebuah pensil. Sebuah pensil itu akan memiliki berbagai macam manfaat bilamana kita bisa menggunakannya. Bahkan dari goresan pensil yang sangat indah dapat menciptakan suatu karya seni yang bernilai tinggi harganya. Dan sebuah pensil itu akan mudah patah bila mana menggunakannya tidak secara baik.

Seperti cerita dari seorang pembuat pensil dibawah ini.

Langsung saja disimak dan dibaca artikelnya, gratiiiissss!!!!

Sebuah pensil

Seorang pembuat pensil menaruh pensil di sampingnya, sebelum ia memasukkannya kedalam kotak. “Ada lima hal yang perlu kau ketahui sebelum aku mengirimmu kedunia,” kata si pembuat pensil.

“Pertama, kau dapat melakukan banyak hal yang besar asal kau bersedia berada didalam genggaman orang.

Kedua, kau akan merasakan pedihnya rautan dari waktu kewatu, tapi kau membutuhkan itu agar menjadi pensil yang lebih baik.

Ketiga, kau harus mengoreksi kesalahan yang kau goreskan.

Keempat, yang terpenting darimu adalah bagian dalam tubuhmu.

Kelima, pada permukaan apa saja kau digoreskan, kau harus dapat meninggalkan coretan (kesan),” jelas si pembuat pensil

Butiran hikmah

Perkataan yang sederhana, namun mengandung banyak makna. Ada beberapa pelajaran yang kita dapatkan dari perkataan si pembuat pensil tersebut, diantarranya:

Pertama, kita akan mampu membuat suatu hal besar asalkan mau mendengarkan apa yang telah dinasehatkan oleh orang lain. Dalam kehidupan ini, kita juga perlu membuka telinga untuk mendengarkan apa-apa yang telah dikatakan oleh orang lain kepada diri kita sendiri, kita perlu saran dan kritikan dari orang lain jika ingin maju dan berhasil meraih keberhasilan. Ketika anda mendengarkan apa yang telah dikatakan orang lain, maka hal selanjutnya adalah mendengarkan serta memikirkannya, jika memang itu yang terbaik buat diri sendiri kenapa tidak dilakukan, dan jika itu buruk untuk diri anda sendiri jangan pernah untuk melakukannya. 

Jika anda ingin melakukan suatu hal yang besar, maka lakukanlah secara bertahap dan dari yang terkecil terlebih dahulu. Dan yang terpenting adalah kerja keras serta tekad yang kuat agar dapat melakukannya.

Kedua, kepedihan dan waktu adalah dua hal yang tidak pernah terlepas dalam kehidupan ini. Kepedihan akan selalu ada untuk semua orang, entah itu kepedihan akibat suatu musibah maupun kepedihan harus berpisah dari orang-orang yang kita sayangi. Dengan adanya kepedihan yang kita lalui, seharusnya itu akan menjadikan diri kita berpikir serta bersikap lebih dewasa lagi untuk kedepannya. Kepedihan bukan dijadikan sebagai sebuah penyesalan, maupun sebuah keterpurukan, tetapi jadikanlah kepedihan yang kita alami itu sebagai sebuah kekuatan untuk bangkit serta melangkah kembali.

Sama halnya dengan waktu, setiap detik, setiap menit, setiap jam waktu itu terus berputar, dan tak akan pernah bisa diulang kembali. Bahkan satu detik yang telah kita lalui pun tidak akan pernah bisa untuk dapat diulangi kembali, maka dari itu gunakanlah waktu itu secara bijak, sehingga kebaikan akan selalu menyertai kehidupan kita.

Ketiga, segala apa yang telah kita tuliskan menggunakan pensil maka segerlah untuk mengoreksinya, dan jika terdapat suatu kesalahan maka segeralah merubah dan memperbaikinya. Nah, begitu juga dengan kehidupan ini, koreksilah terhadap hal-hal yang pernah kita lakukan waktu dulu, dan jika terdapat suatu hal yang buruk maka segeralah memperbaikinya. Bagimana cara memperbaikinya? Yaitu dengan cara tidak mengulanginya kembali, belajar lah dari kesalahan yang pernah kita lakukan agar menjadi orang yang lebih baik lagi.

Seekor kancil pun tak ingin terperangkap dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. Artinya, jika tahu itu adalah kesalahan maka jangan pernah untuk mengulanginya kembali. Dan juga tidak perlu untuk disesali, sebab hidup yang penuh penyesalan itu akan menjadikan diri kita ini makin terpuruk, jadi hal yang terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan suatu kesalahan itu sebagai sebuah pelajaran guna untuk kedepannya nanti.

Keempat, yang terpenting apa yang ada pada diri kita ini adalah bagian dalam tubuh kita sendiri. Artinya segala sesuatu seperti sikap dan tingkah laku kita tersebut merupakan bagian dalam diri ini. Untuk itu jika ingin dianggap orang lain baik, maka bersikap lah secara baik pula. Dan jangan pernah bersikap buruk apalagi jahat dimasyarakat tempat tinggal kita. Orang akan merasa kehilangan jika tidak ada diri kita dimasyarakat, dan itu menandakan bahwa diri kita memberikan kesan yang baik dimasyarakat.

Kelima, dan yang kelima ini adalah dimana pun kita berada, maka hendaklah memberikan kesan yang baik, dan bersifatlah yang sopan santun. Apalagi jika seandainya kita ini seorang pendatang, maka bersikaplah secara baik-baik agar orang lain menjadi segan terhadap diri kita. Berikanlah manfaat terhadap orang banyak, dan janganlah memberikan masalah terhadap orang lain. Ingat “Perbuatan baik iitu akan selalu dikenang, dan perbuatan buruk (jahat) itu akan selalu dibenci”. Dan milikilah jiwa sosial yang tinggi serta peka terhadap warga masyarakat sekitar, jika ada orang yang memerlukan bantuan kita, maka segerlah untuk membantunya, tapi perlu dicatat bantulah secara tulus ikhlas, bukannya membantu hanya karena mengharapkan suatu imbalan. Utamakanlah kehidupan bermasyarakat, dan janagan mengutamakan kehidupan pribadi. Misalnya, jika ada kegiatan gotong royong dimasyarakat, maka segeralah membantu, jika tidak dapat membantu dengan uang, maka bantulah dengan pikiran, jika tidak dapat membantu pikiran, maka bantulah dengan tenaga, dan jika tidak bisa juga, ya, setidak-tidaknya berhadir ditengah kegiatan gotong royong tersebut.

Demikianlah apa yang bisa saya tuliskan, semoga ada manfaat serta pelajaran yang dapat diambil dari artikel sederhana ini. Dan jika ada penulisan kata atau terdapat kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca sekalian, agar sesegeranya memaafkan.

1 komentar untuk "Cerita inspirasi: pelajaran dari sebuah pensil "